Kamis, 20 November 2014

Tokoh Pria (Anime) Terfavorit

Natsume Kyousuke, Little Busters!



1.      Natsume Kyousuke

Salah satu tokoh cowok dari anime Little Busters ini adalah karakter terfavoritku sepanjang masa per-otaku-an-ku. Aku enggak begitu mengerti juga mengapa aku suka sama dia, mungkin, gara-gara melihat Little Busters yang sebegitu “indahnya” itu ada karena dia, aku jadi mikir kalau dia itu enggak ada duanya. Kyousuke ini humoris, tapi jago filsuf, pemimping yang keren, kakak dan sahabat yang penyayang.. pokoknya dia itu “sesuatu” banget. Makanya aku enggak akan heran kalau semua anggota Little Busters menaruh rasa hormat dan sayang sama dia, soalnya kalau aku juga bagian dari Little Busters itu, pastinya aku juga bakal selalu respek sama dia.

2.      Ciel Phantomhive

Salah satu karakter anime paling mengena yang pernah kutonton. Dengan masa lalu yang tragis, kehidupan yang dikelilingi kegelapan dan sikapnya yang dingin dan agak tidak manusiawi, dia menyimpan banyak hal yang sanggup membuatku enggak bisa lepas dari sosoknya. Dia cakap dalam hal apa pun, jago acting lagi, maksudku, tetap stay-cool dalam berbagai kondisi. Hehe. Dan selain itu, dia masih imut!

3.      Kurosawa Haruto

Tokoh terfavorit dari anime Coppelion. Cowok yang awalnya kelihatan dingin dan enggak peduli dengan manusia, bahkan cenderung membenci manusia. Tapi, kemudian di akhir hidupnya, dia malah mengorbankan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan hidup banyak orang. Enggak salah dong kalau dia menjadi tokoh anime yang patut dikenang selalu, bahkan dijadikan favorit.

4.      Nine dan Twelve (Kokonoe Arata dan Hisami Touji)

Mari kita jadikan mereka sebagai satu paket. Dua tokoh dalam anime Zankyou no Terror yang tayang musim lalu ini bener-bener bagai gebrakan di dunia per-anime-an. Alih-alih menjadi “hero” seperti karakter umum lainnya, mereka malah bersikap “anti-hero” berupa menjadi burornan kepolisan Tokyo sebagai teroris kelas kakap. Hehe


5.      Sora

Karakter cowok yang satu ini, bisa dibilang super-genius, dalam per-game-an. Dia enggak munafik, apalagi jaim, dia selalu kelihatan apa adanya dan nyaman dengan dirinya yang kayak gitu. Dia enggak begitu menyukai manusia, meski pun begitu dia selalu percaya dengan kemampuan dan potensi manusia.

6.      Tatsuya Shiba

Tokoh cowok emotionless yang super-duper-genius. Dia selalu tegas, benar, cermat, waspada.. pokoknya sesuatu yang bikin cewek-cewek pengen dilindungi sama dia. Dia punya sisi gelap yang enggak pernah dia tunjukkan ke siapa pun.

7.      Kazuyoshi Usui

Tokoh cowok emotionless-berkaca-mata dari anime kocak Sket-dan. Dia lucu, menggemaskan, dan aneh banget kalau melihatnya melucu dengan wajah yang super-duper-datar. Belum pernah aku ketemu dengan tokoh yang benar-benar jarang menunjukkan emosi di wajahnya seperti dia. Tapi, tentu aja yang paling membuatnya keren adalah karena wajah emotionlessnya yang enggak ada duanya itu. Hehe. Jarang-jarang kan, ada karakter dengan wajah-tanpa-emosi yang jago melucu kayak dia?

8.      Kizuna Astin

Cowok paling tampan yang pernah kulihat di Anime! Dia selalu teguh pada prinsipnya meski sering dipandang buruk oleh semua orang, bahkan sahabatnya sendiri. Dia enggak pernah merasa goyah, dan sampai akhir hidupnya pun, dia tetap memegang prinsipnya. Dia menyukai manusia, tapi benci orang mati.

9.      Akito Hyuga

Tokoh emotionless lainnya, tapi versi kejam sekaligus lebih gelap. Dia punya masa lalu yang enggak menyenangkan buat diingat. Dia orang yang enggak punya tujuan hidup, enggak punya siapa pun buat diperjuangkan atau dilindungi, tapi dia tetap hidup. Hehe.. aneh kan, ya? Mungkin banyak yang bertanya, mengapa dia mau berjuang? Mengapa dia mau menjadi bagian di medan perang tanpa punya alasan apa pun untuk diperjuangkan? Sikapnya enggak pernah ragu-ragu, tegas, cerdik, pokoknya keren banget!

Rabu, 19 November 2014

Review Novel : Heart and Soul karya Windhy Puspitadewi



Novel Heart and Soul, Doc Pribadi


Berhubung banyak yang bilang kalau novel ini mengingatkan banget sama Let Go, akhirnya saya pun penasaran. Dan, emang iya, membaca novel ini bikin saya jadi pengen baca Let Go untuk entah kali ke berapa. Berhubung saya ini penggemar berat novel Let Go dan karakter-karakternya. Hehe

Don’t judge a book by its cover. Beneran deh, belakangan saya mulai nyadar kalau ungkapan ini ada benarnya. Bukannya gimana, tapi saya enggak begitu sreg sama cover novel ini, yang kayaknya enggak nyambung gitu sama ceritanya. Coba kalau covernya hampir-hampir sama kayak cover Let Go atau Seandainya.

By the way, ini novel keenam Mbak Windhy yang saya baca, dan lagi-lagi saya diberi kepuasan yang luar biasa sama mbak Windhy! Yeay!

Jadi begini nih, ceritanya.

Heart and Soul. Tokoh ‘aku’ di cerita ini adalah seorang cewek super-pintar yang dingin bernama Erika. Erika ditinggal pergi ayahnya, trus ibunya meninggal, dan kemudian dia diasuh oleh keluarga dari teman masa kecilnya yang bernama Aro. Karena masa lalu keluarganya yang suram itu, Erika tumbuh menjadi cewek yang dingin dan enggak mau percaya pada orang lain. Di sekolah dia hampir enggak punya teman, bahkan malah dibenci oleh kebanyakan anak yang enggak suka sama sikapnya. Tapi ada Aro dan Linda, salah dua dari orang-orang yang dipercayai Erika. Suatu hari, di kelas Erika kedatangan murid baru bernama Leo. Si Leo ini kepo banget sama Erika, bahkan sudah menunjukkan ketertarikannya pada Erika sejak pertemuan pertama mereka. Lambar laun, berkat kegigihan Leo, Erika pun mulai membuka hatinya demi cowok itu, meski Erika enggak menunjukkannya secara terang-terangan. Erika mulai belajar untuk mempercayai orang lain. Tapi sayangnya, sebuah rahasia kemudian terungkap, atas siapa diri Leo dan hubungan cowok itu dengan orang penting dalam masa lalu Erika.

Sesuatu yang paling saya sukai setiap kali membaca novelnya mbak Windhy adalah momen ketika saya sudah melahap habis seluruh isi bukunya dan kemudian terpekur di tempat sambil membayangkan apa yang sudah saya baca dalam tayangan di kepala saya; tentang tokoh-tokoh dan karakternya, tentang ceritanya, pokoknya tentang semua yang ada di buku itu.


Dan, di mana lagi saya bisa menemukan tokoh-tokoh yang luar biasa seperti dalam novelnya mbak Windhy? Tokoh-tokoh seperti Nathan, Caraka, Nadya, Sarah, Indra, Dani, Pak Yunus, Riska, Hiro, Detective Sammy, Karen, Matt, Juno, Rizki, Alma, Leo, Aro, Erika…? Salut banget deh pokoknya sama mbak Windhy!

Rabu, 20 Agustus 2014

Review : Dangerous Share


Kayaknya udah lama banget dari terakhir kali aku nulis review, sebenarnya ada beberapa komik yang baru-baru ini kubaca, tapi nggak tau kenapa, aku nggak begitu berselera buat nulis reviewnya. Tapi setelah akhirnya dapat volume 2/tamat dari komik Elex Media Komputindo berjudul Dangerous Share, aku akhirnya nggak tahan buat nulis sesuatu di blog ini.

Dangerous Share adalah komik dua tembak, artinya dua volume langsung tamat, karya kolaborasi dua mangaka Fujiko Kosumi-sensei dan Ren Sumizome-sensei. Ceritanya sendiri bergenre drama, komedi, misteri dan sedikit bumbu romantis.

Sinopsis: Ringo Kotobuki, 15 tahun, reunian dengan teman-teman masa kecilnya yang sudah 8 tahun tidak ditemuinya, sejak ayahnya meninggal. Mereka adalah mantan murid ayah Ringo.
Shiran si bersuara lembut, Kujaku yang kuat, Masaki yang baik hati, dan si enerjik Gogyo. Ringo tinggal bersama mereka di sebuah vila bukan hanya untuk menghidupkan kembali persahabatan mereka.. tapi juga untuk mencari pembunuh ayahnya, yang diyakininya ada di antara teman-teman masa kecilnya itu!

Kalau nggak salah, aku beli volume pertamanya sekitar dua minggu sebelum volume kedua atau terakhir tamat. Beruntung juga, ya, jadi nggak perlu nunggu waktu lama.

Komik ini bercerita tentang Ringo yang merasa janggal dengan kematian ayahnya 8 tahun yang lalu. Ia selalu saja berpikir kalau ayahnya telah dibunuh oleh seseorang, dan orang itu ada di salah satu dari teman-teman masa kecilnya.

Kemudian, Ringo atas suatu alasan, tinggal dengan teman-teman masa kecilnya itu di vila milik mereka. Ada saat-saat ketika Ringo ingin meluapakan fakta yang janggal atas kematian ayahnya, karena ia tidak ingin mencurigai teman-temannya sendiri.

Menurutku, dari segi art, komik ini terbaik daripada art komik-komik lain yang pernah kubaca. Mungkin bagaimana cara mangaka menggambarkan para tokohnya dengan berbagai sudut pandang sangat bagus dan detail.

Karakter Ringo sangat manis.

Tapi entah kenapa, aku merasa akhir ceritanya agak terburu-buru. Tapi soal misteri pembunuhan ayah Ringo dan siapa pelaku sebenarnya, ternyata tebakanku salah, jadi kalau komik ini berhasil menipuku, berarti “misteri” di komik ini benar-benar “misteri” (*aku ini ngomong apa?).

Sabtu, 02 Agustus 2014

Review : Sentimental Android

Setelah dua minggu lebih nggak ada bacaan baru, akhirnya kemarin aku dapat kesempatan jalan-jalan ke toko buku Gramedia bareng keponakan dan adikku. Awalnya sih mau beli keperluan buat semester baru, tapi akhirnya tetep kecantol juga sama buku komik (akhirnya pulang bawa dua buku; salah satunya komik Top Notch volume ketiga).

Sekarang aku mau mengulas komik terbitan Elex Media Komputindo yang kudapat kemarin yang berjudul Sentimental Android karya Tamako Momo.


Sinopsis : Kyohei, teman masa kecil Kanami adalah satu-satunya orang yang mengerti dirinya. Setelah kehilangan Kyohei, pada suatu hari tiba-tiba muncul, Hajime, robot android yang berbentuk manusia untuk mengurus segala keperluan Kanami. Tapi, apa tujuan Hajime yang sesungguhnya?


Aku menemukan buku ini di rak new arrival, waktu mau ke kasir bayar barang-barang yang kubeli, trus pas liat cover dan sinopsisnya yang menarik, akhirnya kuputuskan buat beli buku ini juga.

Sentimental Android ini bercerita tentang Kanami yang sudah selama dua tahun hidup mandiri, sedangkan ibunya bekerja di luar negeri di bidang mesin robotika. Kanami sangat ceroboh dan nggak bisa melakukan satupun pekerjaan rumah dengan baik, satu-satunya orang yang kerap membantu Kanami adalah Kyohei Seto, sahabat Kanami sejak kecil.

Namun Kyouhei kemudian meninggal karena suatu penyakit, sehingga memaksa Kanami untuk benar-benar mandiri dan berhenti bergantung kepada Kyohei. Namun, ketidakberadaan Kyohei di samping Kanami membuat gadis itu seakan “berjalan di tempat”. Kanami yang mencintai Kyohei merasakan penyesalan yang dalam karena belum mengungkapkan perasaannya sekaligus memberikan kado natal yang ia janjikan  kepada Kyohei.

Suatu hari, seorang lelaki muncul di rumah Kanami. Dia adalah android bernama Hajime yang mengaku bahwa ia telah dikirim dari Swiss (tempat ibu Kanami bekerja) oleh ibu Kanami untuk mengajari Kanami supaya bisa hidup mandiri.

Setelah mengenal Hajime cukup lama, Kanami kemudian menyadari bahwa sosok Hajime terkadang mengingatkannya akan Kyohei.

Ini komik Elex pertama yang kubeli setelah beberapa tahun yang lalu (terakhir kali beli komik terbitan Elex sekitar tahun 2010). Dari segi cerita, sejujurnya aku suka banget dengan tema-tema semacam ini, apalagi belakangan aku suka banget dengan cerita-cerita tentang Android. Sekitar dua minggu yang lalu aku beli komik Absolute Love Program karya Kayoru, kemudian gara-gara itu aku jadi nyari-nyari komik bertema Sci-fi (yang ada android cowok-nya gitu), dan kemudian aku akhirnya menemukan buku ini. Jadi, nggak perlu pikir panjang, aku pun langsung membelinya.

“Aku berpura-pura menerima kenyataan bahwa dia sudah tidak ada.
‘Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja.’
Beratus-ratus kali kuucapkan itu pada diriku.
Tapi tetap saja, rasa cinta itu meluap dari mana-mana”


“Saat kumemandang langit,
Aku merasa mirip seperti langit pada hari itu.
Hari saat kita mengucapkan selamat tinggal.
Hari saat berulang-ulang kuteriakkan aku cinta padamu di dalam hatiku.
Aku selalu mengingat itu.
Saat kumemandang langit, aku memicingkan mata dan mengatakan aku cinta padamu dengan sangat pelan.
Semoga kamu mendengarnya."



Dari segi cerita, grafik atau tokohnya, semuanya bagus. Apalagi karakter Kanami. Jarang banget ada karakter cewek seperti dia di komik-komik shoujo. Selain Sentimental Android yang menjadi cerita utama, ada juga dua cerita pendek yang ada di komik ini.

Kamis, 31 Juli 2014

Review : Anime Musim Panas 2014

Bisa dibilang, musim tayang season ini bener-bener rame. Ada banyak judul seri anime yang diangkat dari manga-manga populer atau dari LN yang sudah lumayan banyak dikenal. Kayak misalnya Seirei Tsukai no Blade Dance yang LN-nya cukup menarik buatku, tapi sayang adaptasi anime agaknya cukup mengecewakan (atau cuma perasaanku aja?).

Ada setidaknya sebelas judul anime yang “kuikuti” musim panas tahun ini, dan kesemuanya bener-bener menghibur.

Aldnoah Zero

Seri anime mecha yang cukup menarik banyak perhatian dari banyak otaku di musim tayang kali ini. Bercerita tentang konflik antara manusia Bumi dengan manusia yang telah bermigrasi ke Mars. Tokoh utamanya bernama Inaho, seorang pemuda yang “terlihat tidak pernah tertarik dengan apa pun”.

Bagian yang menarik dari seri ini menurutku adalah karena “perbedaan” kekuatan antara penduduk Bumi dengan penduduk Mars. Perbedaan itu kelihatan mencolok sekali lantaran “kekuatan” Mars yang jauh lebih unggul dalam hal mesin-mesin tempur. Selain itu, OP untuk seri ini yang dinyanyikan oleh Kalafina, berjudul Heavenly Blue, bener-bener enak didengar.

Ao Haru Ride

Saat SMP, Futaba tidak begitu akrab dengan teman-teman ceweknya karena banyak cewek yang iri sama dia. Futaba memang memiliki wajah yang cantik, makanya, banyak cowok diam-diam suka sama dia. Suatu hari, Futaba yang “membenci” cowok itu, bertemu dan berkenalan dengan cowok yang bernama Tanaka Kou. Bagi Futaba Tanaka sangat berbeda dengan cowok lain, makanya, lama-kelamaan dia menjadi suma sama Tanaka. Tapi, sebelum Futaba sempat menyatakan perasaannya, Tanaka tiba-tiba menghilang.

Kemudian, saat SMA, Futaba yang telah berubah dipertemukan kembali dengan Tanaka Kou yang juga telah berubah. Tapi, Kou yang Futaba lihat itu sekarang sama sekali berbeda dengan Kou yang dulu.

Diadaptasi dari manga romantis berjudul sama karya Sakisaka Io. Ini salah satu seri Shoujo yang nggak bisa dilewatkan. Beneran, ceritanya bener-bener berbeda dengan manga Shoujo lainnya. Seri ini juga bakal ada live action-nya, loh.

Barakamon

Bagiku seri anime ini adalah pengganti Bokurawa Minna Kawaiso yang tamat musim tayang yang lalu. Bercerita tentang seorang Kaligrafer bernama Handa Seishuu yang pindah ke sebuah pulau “lumayan terpencil” karena suatu “insiden”. Di sana, ia bertemu dengan berbagai orang “unik” yang membuat hari-harinya menjadi berbeda dengan yang dulu.

Kalau kalian menginginkan tontonan ringan yang kocak sekaligus penuh filsafat hidup, mending kalian nonton ini. Ada banyaknya tokoh-tokoh dengan berbagai macam kepribadian di seri ini sangat menghibur dan sayang buat dilewatkan.

Black Butler Book of Circus

Season ketiga dari seri anime dan manga populer Kuroshitsuji. Di sini Ciel dan Sebastian tengah menyelidiki kasus hilangnya anak-anak yang diduga terkait dengan Arc Noah Sircus, kelompok sirkus.
Aku baru kenal seri ini gara-gara nggak sengaja nemu komiknya pas lagi jalan-jalan ke toko buku. Agak telat juga sih, karena ternyata animenya udah pernah tamat 2 season. Kayaknya genre anime macam ini jarang banget, ya, makanya judul yang satu ini patut dikoleksi lengkap.

Gekkan Shoujo Nozaki-kun

Ini seri anime Rom-com (?) yang menghibur. Meski romance-nya belum dijadikan poin utama sepanjang episode yang sudah tayang minggu-minggu belakangan. Bercerita tentang Sakura Chiyo yang menembak cowok yang disukainya, bernama Nozaki, tapi malah terjadi kesalah-pahaman. Nozaki ternyata adalah seorang mangaka dengan nama pena Yumeno Sakiko, Sakura pun memulai hari-harinya bersama Nozaki dengan menjadi asisten Mangaka.
Ada banyak karakter unik di sini, salah satu yang paling kusuka adalah cowok playboy-ganteng-yang-pemalu, Mikoshiba (aku lebih suka kalau dia dipanggil Mikorin~). Sayang banget buat melewatkan seri yang satu ini.


Glasslip

Berkisah tentang keseharian Fukami Touko dan teman-temannya dalam menjalani musim panas di sebuah kota yang berada di antara laut dan pegunungan. Kemudian, datang seorang murid pindahan bernama Okikura Kakeru yang mengaku mendapat bisikan dari masa depan sehingga ia bisa bertemu dengan Touko.

Ini sejenis tontonan Drama Slice-of-life semacam Nagi No Asukara. Sepanjang episode-episode yang sudah tayang, seri ini cukup menghibur. Suasana musim panas-nya bener-bener terasa.

Hamatora (Season 2, Re : Hamatora)

Kelanjutan kisah dari Nice dan Murasaki. Seting ceritanya 3 bulan setelah ending to be continued season 1-nya.
Puas banget karena season 2 anime ini nggak berjarak lama dari season 1-nya. Sama seperti aku, kayaknya banyak orang udah menunggu-nunggu seri yang satu ini.

Love Stage

Seri BL yang cukup menarik musim tayang kali ini. Oke, aku emang fujoshi, tapi ini pertama kalinya aku mengoleksi seri anime BL, biasanya aku baca BL di manga atau  fanfiction. Apalagi ini beneran pure-boys love, aku sempet kaget, sih, tapi sekarang udah mulai terbiasa (kayaknya ini jenis “terbiasa” yang membahayakan).

Bercerita tentang Izumi Sena, yang lahir dari keluarga yang berkecipung di dunia hiburan. Tapi hanya dia yang tidak tertarik dengan hingar-bingar dunia hiburan dan memilih ingin mewujudkan cita-citanya menjadi mangaka (dia Otaku). Kemudian atas sebuah alasan ia membintangi sebuah iklan dan bertemu dengan Ichijou Ryouma, Izumi menyadari kalau Ryouma tertarik padanya.

Sword Art Online; Phantom Bullet

Diadaptasi dari jilid 5 dan 6 dari LN-nya. Hero-nya masih Kirigaya Kazuto (Kirito), tapi di Phantom Bullet ini, dia nanti bakal “ditemani” sama cewek yang namanya Sinon (Asada Shino).
Ceritanya, Kirito diminta menyelidiki sebuah VMMORPG bernama Gun Gale Online oleh Kikuoka Seijurou. Menurut isu, salah satu pemain GGO yang dikenal dengan “Death Gun” telah membunuh dua pemain game tersebut (di dunia nyata) dengan cara menembakkan “Death Gun” ke avatar mereka di dunia virtual.

Seri yang kepopulerannya seakan nggak ada habis-habisnya. Salah satu anime mainstream periode 2012-2013 yang lalu.

Tokyo Ghoul

Seri yang diangkat dari manga karya Ishida Sui. Bercerita tentang Tokyo yang dihantui oleh makhluk pemakan manusia, “Ghoul”. Tokoh utamanya bernama Kaneki, yang menyadari bahwa hidupnya sudah tidak akan sama lagi seperti dulu setelah perkenalannya dengan seorang gadis bernama Rize.

Ini salah satu judul yang nggak bisa dipandang sebelah mata di musim ini. Manga-nya sendiri termasuk populer dan adegan-adegan di dalamnya, katanya, bener-bener mencekam. Aku bersyukur ada sensor di animenya.

Zankyou Terror

Bercerita tentang Tokyo yang diluluhlantahkan oleh serangan teroris. Petunjuk untuk menemukan pelakunya adalah sebuah video yang diupload ke internet. Dua pemuda misterius bernama Nine dan Twelve muncul demi “membangunkan para penduduk dari tidurnya”.


Jujur, ini adalah anime yang paling menarik buatku musim tayang kali ini. Mungkin, emang pada dasarnya aku suka banget dengan sesuatu semacam ini. Selain itu, jarang banget ada anime yang main-charanya seorang anti-hero (di sini main-charanya malah berulah seperti teroris, tapi pasti bakal ada sesuatu di balik tindakan mereka).


Rabu, 30 Juli 2014

Self-Opinion : Pasangan Fiktif Dari Manga Terfavorit

1. Naho Takamiya dan Kakeru Naruse (Manga Orange karya Takano Ichigo)

Aku suka banget sama pasangan yang satu ini. Iya sih, mereka sebetulnya belum pacaran, tapi proses bagaimana cara mereka menunjukkan perasaan suka masing-masing lah yang membuatku mencintai dua karakter ini. Rasanya, nggak rela gitu kalau mereka pada akhirnya nggak bisa jujur sama perasaan sendiri gara-gara kata “terlambat”. Aku berharap banget ada adaptasi anime buat manga yang satu ini.


2. Emily Hanazono dan Sora Kuon (Manga Romantic Antique karya Nakajima Yuka)

Pasangan yang satu ini bagaikan angin segar; si cewek memiliki hati sehangat dan seindah Hawaii, sedangkan si cowok memiliki hati sedingin Kutub Selatan. Aku suka dua karakter ini karena rasanya lucu banget lihat tingkah mereka (iya, lucu). Apalagi pas waktu awal-awal mereka ketemuan, entah gimana tapi aku nggak bisa nggak ketawa.


3. Mariko Takagi dan Kouta (Manga Absolute Love Program karya Kayoru)

Dua pasangan ini nggak kalah lucu dan romantisnya dari dua pasangan sebelumnya di atas. Mereka ini punya kisah cinta yang unik, karena si cewek adalah manusia sedangkan si cowok adalah Android. Ini semacam kisah cinta di masa di mana robot sudah bisa diprogram untuk “mencintai”.


4. Remi Mochizuki dan Sora Kitagami (Manga Labyrinth of Love karya Akira Hagio)

Sama seperti pasangan yang pertama, kedua karakter ini pun sampai akhir cerita belum pacaran juga. Meski Remi sudah beberapa kali berusaha menunjukkan perasaannya kepada Sora, tapi Sora seakan nggak peka. Remi sendiri memiliki sifat yang ceria tapi ceroboh, sedangkan Sora adalah pemuda yang pendiam dan cenderung muram. Interaksi dua karakter di cerita ini bagus kok, meski nggak ditunjukkan secara terang-terangan, tapi itu malah bikin pasangan ini “unik”.


5. Momoka Usami dan Takahiro Narumi (Manga Namida Usagi karya Minase Ai)


Komik berjudul Namida Usagi ini menceritakan tentang cinta pertama yang dialami Momoka terhadap teman sebangkunya saat kelas 3 SMP, yang disebut aneh oleh teman-temannya, yang bernama Takahiro Narumi. Tapi ini bukan sekedar “cinta pertama” biasa, loh, ada yang beda di sini di banding cerita tentang love at first sign yang biasanya. Apalagi dua karakter utamanya ini. Cerita sesudah mereka pacaran pun seru dan “heboh”, tingkah keduanya bikin gemes pembaca, termasuk aku, sih.

Sabtu, 26 Juli 2014

Lirik Lagu : Kalafina - Heavenly Blue (Aldnoah Zero #OP)

Kalafina - Heavenly Blue (Aldnoah Zero #OP)


Kimi ga miru yume wa
Furui ink de kami ni kaita inori no you
Chiisana sono te ga sugaru mono mo
Ima wa mada doko ni mo nai

Sore demo kimi no yuku michi o
Kirei na mono wa kirei na mama de
Mamoritsudzuketai to omou yo

Sora to mizu ga hoshi o somete
Awaku niji o egaite chitte
Mabushii yoru kimi ga utau
Koe wa doko made todoku no darou

Akogare no sumau
Aoi hoshi no hikari
Tada bokura wa koi o shite

Tatta hitotsu no mirai no tame ni
Ima no subete kanadetemiru
Tobitatsu yo
Mada kurai sora e

Kimi no sasayaki wa
Tojita kokoro o kirisaiteku yaiba no you
Mujaki na hikari ni sarasareta
Kono mi o mamoru sube nado nai

Mabushisa to iu kanashimi o
Mabataki mo sezu uketometeiru
Kimi o mamoritai to omou yo

Doko kara kite doko made yuku
Katsute umareta basho ni tatte
Nani o omoi nani o sagasu
Boku wa doko made todoku no darou

Kimi o maneiteru
Aoi hoshi no hikari
Toozakaru hodo kirei ni

Tatta hitotsu no negai no you ni
Yami no naka de yureteiru
Te o nobasu
Mada kurai sora e

Haruka naru shirabe
Aoi hoshi no hikari
Tada daremo ga koi o shite
Tatta hitotsu no mirai no tame ni
Ima no subete kanadeteiru

Kimi ga yume miru nara
Soba ni tatte
Onaji kanata e te o nobasu yo
Kimi ga shinjita shizuka na sora ni
Itsuka boku mo todoku darou
Doko made mo mabushii

Heavenly blue

Jumat, 25 Juli 2014

Review : Mahouka Koukou no Rettousei

Tatsuya's emotiontless face. Aww!


Belakangan, aku jadi suka banget nonton-ulang beberapa judul anime musim-musim lalu, kayak misalnya Little Busters, Another, No Game No Life, Noragami, Tokyo Ravens dan Mahouka Koukou no Rettousei (walau seri ini belum tamat, tapi jujur aku nggak pernah bosan nonton ini. Aku udah sering banget nonton ulang anime ini dari episode 1 sampai episode terakhir yang baru dirilis). Yah, mungkin “kegiatan” ini dikarenakan aku cukup bosan dengan liburan yang rasanya panjang banget sementara aku nggak punya banyak kegiatan. Tapi belakangan aku juga mulai sibuk ngurus rumah bareng keluarga, persiapan buat lebaran yang tinggal beberapa hari lagi.

Aku mau bahas anime season kemarin yang masih lanjut hingga season sekarang, Mahouka Koukou no Rettousei atau The Irregural at Magic High School. Anime ini termasuk anime yang paling diantisipasi pada musimnya, karena LN-nya sendiri cukup terkenal. Aku sendiri baru baca LN-nya pas animenya sudah tayang.

Mahouka Koukou no Rettousei mengambil seting cerita pada akhir abad ke-21, di mana sihir yang semula dianggap hanya sebuah dongeng telah menjadi mampu diterapkan menjadi teknologi yang menopang sebuah negara. Perang yang berkecamuk memperebutkan sumber daya yang sudah langka menyebabkan negara-negara di dunia berlomba-lomba melatih para “penyihir”. Di Jepang sendiri, diceritakan ada 9 sekolah sihir yang terhubung dengan universitas sihir.

Cerita bermula saat kedua kakak-beradik (yang Brocon dan Siscon) Shiba Tatsuya dan Shiba Miyuki baru saja diterima sebagai murid di SMA Sihir 1. Miyuki yang sangat hebat dalam sihir ditempatkan di course 1 (kelas unggulan) sedangkan Tatsuya, sang kakak, yang lemah dalam sihir ditempatkan di course 2 (kelas reguler, dianggap sebagai cadangan).

Course 1 berisi murid-murid yang kemampuan (praktek) sihirnya unggul dan dianggap sebagai “bakal penyihir”, atau biasa disebut dengan Bloom. Sedangkan Course 2 berisi murid-murid yang kemampuan (praktek) sihirnya rendah, biasa disebut Weed. Tapi istilah Bloom dan Weed itu sebenarnya dilarang dipergunakan, tapi masih tetep ada beberapa anak di Course 1 yang menggunakan istilah itu untuk merendahkan anak-anak di Course 2.

Fokus utama pada permulaan cerita adalah mengenai dinding pemisah antara Course 1 dan Course 2; di mana para murid di Course 1 merasa dirinya lebih unggul dibandingkan dengan anak-anak di Course 2. Karena hal itu pula, sempat timbul pertengkaran antara teman-teman baru Tatsuya di kelas 1-E dan para siswa (yang sombong) dari kelas 1-A.

Entah kenapa, aku sangat menyukai karakter Tatsuya.. because he’s too mysterious? Hell, yeah.. mungkin itu alasan utama. Aku suka banget sama cowok (anime) yang sikapnya misterius gitu, semacam, di luar dia kelihatannya bukan apa-apa, tapi dibaliknya ternyata dia itu someone. Mungkin banyak tokoh semacam ini di anime, kayak misalnya Kyousuke Natsume di Little Busters (yang dari luarnya keliatan ceria-rada-bodoh-gitu, tapi ternyata dia malah menjadi kunci utama di seri animenya. Aku suka Kyousuke, dia pemimpin yang baik dan patut disegani).

Trus, apa Tatsuya juga kayak gitu? Jawabku, nggak.

Bedanya? Nggak ada tokoh utama yang (hampir) sempurna seperti dia yang masih saja ‘direndahkan’ meski pada kenyataannya dia punya kelebihan yang nggak bisa dipunyai oleh orang lain. Serius, aku sendiri rada kesal juga, kok Tatsuya yang genius-nya selevel monster itu masih juga nggak dianggap sama orang-orang C*an Y**suba walau dia udah punya segudang julukan dan prestasi.

Mungkin masalahanya adalah karena si Tatsuya ini nggak bisa menggunakan sirih, nggak seperti adiknya yang banyak dipuja bak Ojou-sama (eh, tapi dia beneran Ojou-sama, sih) yang kemampuan sihirnya sudah melebihi level anak Highshooler (Eh, tapi liat dulu aksinya Tatsuya!).

Beberapa hari belakangan ini aku juga jadi rajin main ke Wikipedia gara-gara si Tatsuya buat nyari informasi tentang apapun soal Tatsuya, aku terlalu penasaran sama dia sampai-sampai rela baca spoiler (tapi aku emang tipe orang yang hobi baca spoiler). Nggak tau kenapa, ya, tapi pokoknya dia itu terlalu punya banyak rahasia sampai bikin aku gregetan. Dia ganteng lagi (*Hedeh).

Eh, pas tadi aku nulis “nggak bisa menggunakan sihir” itu nggak sepenuhnya benar. Kenyataannya, Tatsuya “sulit” menggunakan sihir karena “ruang sihirnya” (atau apa itu istilahnya) sudah penuh dan didominasi oleh suatu kemampuan istimewa-nya, jadi nggak ada ruangan lagi buat sihir yang lain.

Untuk animenya sendiri, kayaknya 26 episode masih belum cukup, jadi berharap (dan semoga pasti ada) season selanjutnya dari anime ini setelah tamat nanti. Untuk LN-nya, di Baka Tsuki terus diupdate kok, jadi kalau udah terlalu penasaran sama jalan cerita anime TV seriesnya, mending coba baca LN-nya juga. Soalnya, ada lumayan banyak hal-hal di LN yang nggak ditayangkan di animenya (tapi kebanyakan kurang penting, kok).

Betewe, awalnya dulu aku sempat ragu buat ngikutin anime ini, meski ratingnya bagus, aku agak kurang tertarik sama siscon-brocon-nya, tapi ternyata nggak separah yang aku bayangkan, jadi akhirnya sekarang malah ketagihan (maksudku, ketagihan sama ceritanya).


Sejujurnya yang membuatku tertarik sama anime ini adalah gara-gara main character-nya; Shiba Tatsuya. Tapi, untuk ceritanya juga nggak perlu dipertanyakan lagi kok. Mungkin kalau dikasih rating, nilainya 4,3 dari 5 bintang..?

Sabtu, 19 Juli 2014

Review : Orange

Orange (Suwa, Azu, Takako, Kakeru, Naho, Hagita)



Aku pertama kali tahu judul ini dari salah satu situs baca (manga) online, pas waktu itu aku lagi nyari cerita dengan tag “Tragedy”, kebetulan judul ini menarik perhatianku apalagi dengan ratingnya yang cukup tinggi. Sayangnya dulu seri ini sempat hiatus sampai dua tahun, tapi belakangan dilanjut lagi kok.

Sejujurnya, pada awal membaca, aku nggak bisa mengharapkan cerita yang berkesan karena sinopsisnya lumayan terkesan biasa. Tapi, teryata Orange jauh melebihi harapanku, bahkan aku nggak nyangka kalau ceritanya bakal sebagus ini. Entah bagaimana, tapi sudah tiga kali aku menangis gara-gara membaca cerita ini, berulang-ulang. Mungkin karena tema utamanya yang mengangkat tentang persahabatan..?

Diam-diam aku jadi mengagumi Takano Ichigo-sensei yang sudah membuat cerita sebegini berkesan. Jarang-jarang aku nemu seri manga yang bisa bikin aku deg-deg-an pas baca.

Cerita Orange ini bermula dari seorang gadis bernama Naho yang di suatu pagi mendapatkan surat yang dikirim untuknya, dan si pengirim surat itu mengaku bahwa dirinya adalah Naho sepuluh tahun di masa depan. Naho memutuskan untuk membaca surat tersebut. Di dalam surat itu, tertulis tentang kedatangan seorang murid pindahan ke kelas Naho, seorang pemuda yang bernama Naruse Kakeru.

Dan benar saja, selanjutnya yang terjadi di sekolah adalah demikian. Semua kejadian yang tertulis di surat tersebut benar-benar terjadi.

Kemudian seiring berlalunya waktu, akhirnya Naho di masa depan menjelaskan alasan mengapa ia mengirim surat tersebut ke dirinya sendiri di masa lalu, saat ia, Kakeru dan keempat sahabatnya masih berstatus SMU.

Naho di masa depan menceritakan tentang penyesalahannya, juga bahwa ia tidak ingin Naho “SMU” merasakan penyesalan seperti yang dirasakannya. Naho yang menyukai Kakeru tidak pernah mau jujur mengungkapkan perasaannya, hingga semuanya menjadi terlambat.

Jujur saja, aku bener-bener nangis saat membaca manga ini. Aku sendiri nggak tau kenapa, karena biasanya aku tipe pembaca yang nggak terlalu bisa menghayati cerita-cerita sedih, kecuali beberapa penulis hebat yang sempat memukauku dengan tulisan mereka.

Faktor utama aku menyukai manga ini, mungkin karena ceritanya yang mengetengahkan persahabatan SMU. Aku sendiri sejujurnya nggak begitu akrab dengan kebanyakan teman SMU-ku sekarang, tapi dengan teman SMP, rasanya aku sama mereka udah nggak bisa dipisahkan. Jadi tiap membaca Orange, pasti keingat sama teman-teman semasa SMP-ku, dan itu mungkin juga yang bikin aku gampang nangis pas baca.

Bayangan kalau saat di masa depan nanti, aku kehilangan salah seorang teman yang berharga, aku sama sekali nggak bisa membayangkan itu. Dan ketika membaca Orange, aku malah terbayang, gimana kalau seandainya aku di posisi mereka yang kehilangan seorang teman yang sangat berharga.

Aku sendiri selalu bertanya-tanya, apa sih yang bikin Naho, Suwa, Hagita, Azu, sama Takako sampai semenyesal itu sampai-sampai berniat mengubah masa depan, supaya Kakeru “ada” bersama mereka? Aku juga bertanya-tanya, apa sih arti Kakeru buat mereka? (Tapi Kakeru emang tokoh yang gampang dicintai, kok, aku sendiri juga merasa begitu). Nah, gara-gara berpikiran begitu, aku jadi sering galau setelah baca ini.

Overall, aku bener-bener takjub sampai-sampai ketagihan terus buat membaca. Aku sih banyak berharap semoga seri ini suatu saat diadaptasi menjadi anime.


(*Amiin)