Jumat, 25 Juli 2014

Review : Mahouka Koukou no Rettousei

Tatsuya's emotiontless face. Aww!


Belakangan, aku jadi suka banget nonton-ulang beberapa judul anime musim-musim lalu, kayak misalnya Little Busters, Another, No Game No Life, Noragami, Tokyo Ravens dan Mahouka Koukou no Rettousei (walau seri ini belum tamat, tapi jujur aku nggak pernah bosan nonton ini. Aku udah sering banget nonton ulang anime ini dari episode 1 sampai episode terakhir yang baru dirilis). Yah, mungkin “kegiatan” ini dikarenakan aku cukup bosan dengan liburan yang rasanya panjang banget sementara aku nggak punya banyak kegiatan. Tapi belakangan aku juga mulai sibuk ngurus rumah bareng keluarga, persiapan buat lebaran yang tinggal beberapa hari lagi.

Aku mau bahas anime season kemarin yang masih lanjut hingga season sekarang, Mahouka Koukou no Rettousei atau The Irregural at Magic High School. Anime ini termasuk anime yang paling diantisipasi pada musimnya, karena LN-nya sendiri cukup terkenal. Aku sendiri baru baca LN-nya pas animenya sudah tayang.

Mahouka Koukou no Rettousei mengambil seting cerita pada akhir abad ke-21, di mana sihir yang semula dianggap hanya sebuah dongeng telah menjadi mampu diterapkan menjadi teknologi yang menopang sebuah negara. Perang yang berkecamuk memperebutkan sumber daya yang sudah langka menyebabkan negara-negara di dunia berlomba-lomba melatih para “penyihir”. Di Jepang sendiri, diceritakan ada 9 sekolah sihir yang terhubung dengan universitas sihir.

Cerita bermula saat kedua kakak-beradik (yang Brocon dan Siscon) Shiba Tatsuya dan Shiba Miyuki baru saja diterima sebagai murid di SMA Sihir 1. Miyuki yang sangat hebat dalam sihir ditempatkan di course 1 (kelas unggulan) sedangkan Tatsuya, sang kakak, yang lemah dalam sihir ditempatkan di course 2 (kelas reguler, dianggap sebagai cadangan).

Course 1 berisi murid-murid yang kemampuan (praktek) sihirnya unggul dan dianggap sebagai “bakal penyihir”, atau biasa disebut dengan Bloom. Sedangkan Course 2 berisi murid-murid yang kemampuan (praktek) sihirnya rendah, biasa disebut Weed. Tapi istilah Bloom dan Weed itu sebenarnya dilarang dipergunakan, tapi masih tetep ada beberapa anak di Course 1 yang menggunakan istilah itu untuk merendahkan anak-anak di Course 2.

Fokus utama pada permulaan cerita adalah mengenai dinding pemisah antara Course 1 dan Course 2; di mana para murid di Course 1 merasa dirinya lebih unggul dibandingkan dengan anak-anak di Course 2. Karena hal itu pula, sempat timbul pertengkaran antara teman-teman baru Tatsuya di kelas 1-E dan para siswa (yang sombong) dari kelas 1-A.

Entah kenapa, aku sangat menyukai karakter Tatsuya.. because he’s too mysterious? Hell, yeah.. mungkin itu alasan utama. Aku suka banget sama cowok (anime) yang sikapnya misterius gitu, semacam, di luar dia kelihatannya bukan apa-apa, tapi dibaliknya ternyata dia itu someone. Mungkin banyak tokoh semacam ini di anime, kayak misalnya Kyousuke Natsume di Little Busters (yang dari luarnya keliatan ceria-rada-bodoh-gitu, tapi ternyata dia malah menjadi kunci utama di seri animenya. Aku suka Kyousuke, dia pemimpin yang baik dan patut disegani).

Trus, apa Tatsuya juga kayak gitu? Jawabku, nggak.

Bedanya? Nggak ada tokoh utama yang (hampir) sempurna seperti dia yang masih saja ‘direndahkan’ meski pada kenyataannya dia punya kelebihan yang nggak bisa dipunyai oleh orang lain. Serius, aku sendiri rada kesal juga, kok Tatsuya yang genius-nya selevel monster itu masih juga nggak dianggap sama orang-orang C*an Y**suba walau dia udah punya segudang julukan dan prestasi.

Mungkin masalahanya adalah karena si Tatsuya ini nggak bisa menggunakan sirih, nggak seperti adiknya yang banyak dipuja bak Ojou-sama (eh, tapi dia beneran Ojou-sama, sih) yang kemampuan sihirnya sudah melebihi level anak Highshooler (Eh, tapi liat dulu aksinya Tatsuya!).

Beberapa hari belakangan ini aku juga jadi rajin main ke Wikipedia gara-gara si Tatsuya buat nyari informasi tentang apapun soal Tatsuya, aku terlalu penasaran sama dia sampai-sampai rela baca spoiler (tapi aku emang tipe orang yang hobi baca spoiler). Nggak tau kenapa, ya, tapi pokoknya dia itu terlalu punya banyak rahasia sampai bikin aku gregetan. Dia ganteng lagi (*Hedeh).

Eh, pas tadi aku nulis “nggak bisa menggunakan sihir” itu nggak sepenuhnya benar. Kenyataannya, Tatsuya “sulit” menggunakan sihir karena “ruang sihirnya” (atau apa itu istilahnya) sudah penuh dan didominasi oleh suatu kemampuan istimewa-nya, jadi nggak ada ruangan lagi buat sihir yang lain.

Untuk animenya sendiri, kayaknya 26 episode masih belum cukup, jadi berharap (dan semoga pasti ada) season selanjutnya dari anime ini setelah tamat nanti. Untuk LN-nya, di Baka Tsuki terus diupdate kok, jadi kalau udah terlalu penasaran sama jalan cerita anime TV seriesnya, mending coba baca LN-nya juga. Soalnya, ada lumayan banyak hal-hal di LN yang nggak ditayangkan di animenya (tapi kebanyakan kurang penting, kok).

Betewe, awalnya dulu aku sempat ragu buat ngikutin anime ini, meski ratingnya bagus, aku agak kurang tertarik sama siscon-brocon-nya, tapi ternyata nggak separah yang aku bayangkan, jadi akhirnya sekarang malah ketagihan (maksudku, ketagihan sama ceritanya).


Sejujurnya yang membuatku tertarik sama anime ini adalah gara-gara main character-nya; Shiba Tatsuya. Tapi, untuk ceritanya juga nggak perlu dipertanyakan lagi kok. Mungkin kalau dikasih rating, nilainya 4,3 dari 5 bintang..?

3 komentar:

  1. hallo ka saya jatuh cinta banget nhi anime ???? yg jadi tanda tanya apa cintanya miyuki ke tatsuya bakalan diterima atau cuman sebatas sibling doang ????? penasaran ???

    BalasHapus
  2. Sibling Goals ? Atau Malah Miyuki kena Sister/Brother Complex ?

    BalasHapus
  3. Aku baru mau nntn anime ini
    Apa bagus ya

    BalasHapus