Kamis, 10 Juli 2014

Review : Romantic Antique

Kali ini, aku mau mengulas komik Jepang berjudul Romantic Antique karya Nakajima Yuka-sensei. Aku udah membacanya sekitar satu bulan yang lalu, tapi baru sempat bikin review-nya baru-baru ini. Alasannya selain karena hampir nggak memiliki waktu luang buat nulis, adalah there’s some problem with my EX-Blog yang bikin aku males nulis.
Jadi untuk “merayakan” jadinya Blog baru ini, akhirnya aku ada semangat buat menulis review ini.


Sinopsis: Emily adalah boneka antik yang merindukan cinta manusia. Dengan kekuasaan Dewa, Emily dianugerahi perasaan manusia. Untuk menjadi manusia seutuhnya, Emily harus menemukan belahan jiwa yang mencintainya sebelum semua bunga mawar di halaman rumahnya layu.
Jika tidak, Emily akan kembali menjadi boneka. Namun ketika Emily jatuh cinta pada Sora Kuon, anak laki-laki itu ternyata sama sekali tak punya perasaan seperti boneka.


Ini karya kedua Nakajima-sensei yang aku baca setelah komik-nya yang berjudul My Mysterious Neighbor (*Jepang: Tonari no Obake-san), yang diterbitkan di Indonesia tahun 2012.

Dari komik itu, aku sejujurnya udah jatuh cinta dengan gambar-gambar dan ilustrasi yang dibuat Nakajima-sensei di komiknya. Sebenarnya, itu benar-benar bagus, eh, nggak, emm.. luar biasa? Pokoknya aku suka. Jadi ketika mendengar kalau Gramedia mau nerbitin satu komik Nakajima Yuka-sensei lagi, terlepas dari ceritanya nanti bagus atau nggak, aku udah pasti bakal beli.

Dan ternyata, Romantic Antique bener-bener bagus! Aku sama sekali nggak merasa kecewa karena membelinya, sejujurnya aku bakal menjadikan komik ini salah satu “yang istimewa” di rak bukuku bersama dengan komik Nakajima-sensei yang sebelumnya, My Mysterious Neighbor.

Jadi ceritanya, ada “seorang” boneka cantik bernama Emily yang suatu hari didatangi oleh utusan Dewa dan diberi kesempatan untuk menjadi manusia. Tapi karena sihirnya belum sempurna, maka Emily harus mencari belahan jiwanya supaya ia bisa menjadi manusia seutuhnya. Sementara kesempatannya hanyalah sebanyak kuntum-kuntum bunga mawar di halaman rumahnya.

Lalu kemudian, Emily bertemu dengan Sora Kuon. Anak lelaki yang dingin, namun telah membuat Emily jatuh hati. Emily bahkan nekat berpura-pura menjadi murid baru di sekolah Sora (berkat sihir si Kupu-Kupu, utusan Dewa, Ribbon-chan) demi mengejar Sora. Hati Sora yang dingin tidak bisa membuat perasaan Emily runtuh, dengan bantuan kedua sahabat barunya (Shizuku dan You, si kembar kakak-beradik yang juga teman masa kecil Sora) Emily berjuang keras mengejar cinta Sora, sekaligus berusaha mengembalikan kehangatan di hati Sora. Sementara itu, waktu Emily kian menipis melihat banyaknya bunga mawar yang gugur setiap hari di halaman rumahnya.

Apa sih yang mambuatku suka banget dengan cerita ini?
Dari ide cerita, tentang boneka yang jadi manusia trus demi membuatnya menjadi “manusia seutuhnya” maka ia harus menemukan cinta sejati, ide ini udah banyak ditemui di mana-mana. Tapi, tetep aja, ada sesuatu yang istimewa di komik ini. Pokoknya sesuatu yang nggak bisa kukatakan dengan kata-kata, yang cuma bisa dirasakan kalau kita membaca bukunya.

Ilustrasi-ilustrasi gambar di komik ini bener-bener-bener bagus. Saking bagusnya, banyak adegan di komik ini yang kufoto (Tapi maaf, nggak bisa ku-upload di sini). Ilustrasi-ilustrasi inilah yang membuatku menyukai kebanyakan karya Nakajima Yuka-sensei. Gambarnya benar-benar manis, premisnya beragam sehingga kelihatan “berwarna”, meski rame tapi nggak kelihatan heboh.


Aku nggak menemukan link membaca komik ini di situs-situs online, makanya buat yang pengin baca, langsung beli aja. Dijamin nggak bakal kecewa, kok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar