Rabu, 20 Agustus 2014

Review : Dangerous Share


Kayaknya udah lama banget dari terakhir kali aku nulis review, sebenarnya ada beberapa komik yang baru-baru ini kubaca, tapi nggak tau kenapa, aku nggak begitu berselera buat nulis reviewnya. Tapi setelah akhirnya dapat volume 2/tamat dari komik Elex Media Komputindo berjudul Dangerous Share, aku akhirnya nggak tahan buat nulis sesuatu di blog ini.

Dangerous Share adalah komik dua tembak, artinya dua volume langsung tamat, karya kolaborasi dua mangaka Fujiko Kosumi-sensei dan Ren Sumizome-sensei. Ceritanya sendiri bergenre drama, komedi, misteri dan sedikit bumbu romantis.

Sinopsis: Ringo Kotobuki, 15 tahun, reunian dengan teman-teman masa kecilnya yang sudah 8 tahun tidak ditemuinya, sejak ayahnya meninggal. Mereka adalah mantan murid ayah Ringo.
Shiran si bersuara lembut, Kujaku yang kuat, Masaki yang baik hati, dan si enerjik Gogyo. Ringo tinggal bersama mereka di sebuah vila bukan hanya untuk menghidupkan kembali persahabatan mereka.. tapi juga untuk mencari pembunuh ayahnya, yang diyakininya ada di antara teman-teman masa kecilnya itu!

Kalau nggak salah, aku beli volume pertamanya sekitar dua minggu sebelum volume kedua atau terakhir tamat. Beruntung juga, ya, jadi nggak perlu nunggu waktu lama.

Komik ini bercerita tentang Ringo yang merasa janggal dengan kematian ayahnya 8 tahun yang lalu. Ia selalu saja berpikir kalau ayahnya telah dibunuh oleh seseorang, dan orang itu ada di salah satu dari teman-teman masa kecilnya.

Kemudian, Ringo atas suatu alasan, tinggal dengan teman-teman masa kecilnya itu di vila milik mereka. Ada saat-saat ketika Ringo ingin meluapakan fakta yang janggal atas kematian ayahnya, karena ia tidak ingin mencurigai teman-temannya sendiri.

Menurutku, dari segi art, komik ini terbaik daripada art komik-komik lain yang pernah kubaca. Mungkin bagaimana cara mangaka menggambarkan para tokohnya dengan berbagai sudut pandang sangat bagus dan detail.

Karakter Ringo sangat manis.

Tapi entah kenapa, aku merasa akhir ceritanya agak terburu-buru. Tapi soal misteri pembunuhan ayah Ringo dan siapa pelaku sebenarnya, ternyata tebakanku salah, jadi kalau komik ini berhasil menipuku, berarti “misteri” di komik ini benar-benar “misteri” (*aku ini ngomong apa?).

Sabtu, 02 Agustus 2014

Review : Sentimental Android

Setelah dua minggu lebih nggak ada bacaan baru, akhirnya kemarin aku dapat kesempatan jalan-jalan ke toko buku Gramedia bareng keponakan dan adikku. Awalnya sih mau beli keperluan buat semester baru, tapi akhirnya tetep kecantol juga sama buku komik (akhirnya pulang bawa dua buku; salah satunya komik Top Notch volume ketiga).

Sekarang aku mau mengulas komik terbitan Elex Media Komputindo yang kudapat kemarin yang berjudul Sentimental Android karya Tamako Momo.


Sinopsis : Kyohei, teman masa kecil Kanami adalah satu-satunya orang yang mengerti dirinya. Setelah kehilangan Kyohei, pada suatu hari tiba-tiba muncul, Hajime, robot android yang berbentuk manusia untuk mengurus segala keperluan Kanami. Tapi, apa tujuan Hajime yang sesungguhnya?


Aku menemukan buku ini di rak new arrival, waktu mau ke kasir bayar barang-barang yang kubeli, trus pas liat cover dan sinopsisnya yang menarik, akhirnya kuputuskan buat beli buku ini juga.

Sentimental Android ini bercerita tentang Kanami yang sudah selama dua tahun hidup mandiri, sedangkan ibunya bekerja di luar negeri di bidang mesin robotika. Kanami sangat ceroboh dan nggak bisa melakukan satupun pekerjaan rumah dengan baik, satu-satunya orang yang kerap membantu Kanami adalah Kyohei Seto, sahabat Kanami sejak kecil.

Namun Kyouhei kemudian meninggal karena suatu penyakit, sehingga memaksa Kanami untuk benar-benar mandiri dan berhenti bergantung kepada Kyohei. Namun, ketidakberadaan Kyohei di samping Kanami membuat gadis itu seakan “berjalan di tempat”. Kanami yang mencintai Kyohei merasakan penyesalan yang dalam karena belum mengungkapkan perasaannya sekaligus memberikan kado natal yang ia janjikan  kepada Kyohei.

Suatu hari, seorang lelaki muncul di rumah Kanami. Dia adalah android bernama Hajime yang mengaku bahwa ia telah dikirim dari Swiss (tempat ibu Kanami bekerja) oleh ibu Kanami untuk mengajari Kanami supaya bisa hidup mandiri.

Setelah mengenal Hajime cukup lama, Kanami kemudian menyadari bahwa sosok Hajime terkadang mengingatkannya akan Kyohei.

Ini komik Elex pertama yang kubeli setelah beberapa tahun yang lalu (terakhir kali beli komik terbitan Elex sekitar tahun 2010). Dari segi cerita, sejujurnya aku suka banget dengan tema-tema semacam ini, apalagi belakangan aku suka banget dengan cerita-cerita tentang Android. Sekitar dua minggu yang lalu aku beli komik Absolute Love Program karya Kayoru, kemudian gara-gara itu aku jadi nyari-nyari komik bertema Sci-fi (yang ada android cowok-nya gitu), dan kemudian aku akhirnya menemukan buku ini. Jadi, nggak perlu pikir panjang, aku pun langsung membelinya.

“Aku berpura-pura menerima kenyataan bahwa dia sudah tidak ada.
‘Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja.’
Beratus-ratus kali kuucapkan itu pada diriku.
Tapi tetap saja, rasa cinta itu meluap dari mana-mana”


“Saat kumemandang langit,
Aku merasa mirip seperti langit pada hari itu.
Hari saat kita mengucapkan selamat tinggal.
Hari saat berulang-ulang kuteriakkan aku cinta padamu di dalam hatiku.
Aku selalu mengingat itu.
Saat kumemandang langit, aku memicingkan mata dan mengatakan aku cinta padamu dengan sangat pelan.
Semoga kamu mendengarnya."



Dari segi cerita, grafik atau tokohnya, semuanya bagus. Apalagi karakter Kanami. Jarang banget ada karakter cewek seperti dia di komik-komik shoujo. Selain Sentimental Android yang menjadi cerita utama, ada juga dua cerita pendek yang ada di komik ini.